Langsung ke konten utama

SEMARAK DIES NATALIS XVII HIMBIO FKIP UNTAN


Oleh Bidang Jarkominfo Himbio

Halo, teman-teman semua! Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat selalu ya. Nah, sudah baca postingan Himbio yang diunggah bulan Desember lalu belum? Jangan sampai kelewatan ya, di sana kita bisa lihat jalannya kegiatan Biota 2021 dan yang pasti seru banget!

Sekarang kita lanjut ke artikel berikut. Ada yang bisa tebak kali ini Himbio’s Blog akan cerita tentang apa? Sesuai judul artikel ini, kita akan berbagi cerita tentang keseruan dari kegiatan Dies Natalis XVII Himbio. Happy sweet seventeen! Pasti semuanya penasarankan, kira-kira bagaimana sih kemeriahan Dies Natalis Himbio kali ini? Tunggu apalagi let’s check this out!

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dies Natalis merupakan sebuah program kerja besar dari Bidang Jaringan Komunikasi dan Informasi (Jarkominfo). Kegiatan ini adalah salah satu agenda tahunan dari Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi (Himbio) FKIP UNTAN. Ada yang tau, kira-kira apa ya tema untuk Dies Natalis kali ini? Jadi, dalam rangka memperingati Dies Natalis XVII Himbio FKIP UNTAN, Himbio mengangkat tema “Mari Membangun Kebiasaan Hijau Demi Kualitas Air yang Lebih Baik”. Nah, adapun logo untuk tema kali ini adalah sebagai berikut:

Setiap logo pastinya mempunyai sebuah arti atau makna tertentu yang menggambarkan identitas dari suatu kegiatan, begitu pula dengan logo Dies Natalis XVII Himbio FKIP UNTAN. Nah, kira-kira apa aja ya unsur-unsur dan makna dari logo kegiatan ini?

Dengan adanya logo diharapkan semoga kegiatan Dies Natalis XVII Himbio FKIP UNTAN dapat mewujudkan cita-cita dan tujuan dari kegiatan Himbio itu sendiri. Berikut adalah unsur-unsur yang ada di dalam logo Dies Natalis XVII Himbio FKIP UNTAN beserta dengan artinya:

Tulisan Dies Natalis Himbio dan XVII

Menggambarkan kegiatan yang diselenggarakan yaitu Dies Natalis ke-17 Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UNTAN ke XVII

Tetesan Air Berwarna Biru

Menggambarkan bahwa lingkungan yang terjaga dan hijau akan menghasilkan air yang bersih

Kedua Tangan

Menggambarkan usaha untuk menyelamatkan kualitas air

Daun Bersayap

Menggambarkan kebiasaan hijau yang harus dilakukan untuk menyelamatkan air dari polusi

Warna Dasar Hijau

Menggambarkan bahwa alam yang lestari dapat menjaga siklus air untuk tetap berkualitas

Lingkaran Oren

Menggambarkan bahwa kegiatan Dies Natalis yang dilakukan berada di lingkungan FKIP yang dikenal dengan kampus oren.

Akar

Menggambarkan organ tumbuhan yang berperan penting dalam penyerapan air dan memberikan kesan kokoh pada tumbuhan

Setiap kegiatan Dies Natalis pastinya gak akan ketinggalan dengan kegiatan-kegiatan lomba yang diadakan untuk memeriahkan perayaan hari jadi ini. Pada penyelenggaraan Dies Natalis kali ini, Himbio mengadakan berbagai kegiatan seru dan menarik loh, yang pastinya sayang banget kalau dilewatkan. Duh, jadi penasaran nih lomba apa aja ya yang diadakan oleh panitia? Meskipun kegiatan ini dilaksanakan pada masa pendemi, tentunya kakak dan abang panitianya pasti akan membuat kegiatan ini tetap seru!

Untuk memeriahkan Dies Natalis kali ini, Himbio mengadakan beberapa lomba yang diadakan di lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Yuk, intip lomba apa aja yang diadakan secara internal dan eskternal.

Lomba Internal

Cover Lagu Solo

Badminton

Fotografi

Cipta Baca Puisi

Lomba Eksternal

Lagu Duet

Desain Kartu Ucapan

Futsal

Mobile Legends

Penyelenggaraan lomba eksternal dan internal dalam perayaan Dies Natalis XVII Himbio FKIP UNTAN diharapkan dapat meningkatkan bakat, minat, rasa kekeluargaan dan kebersamaan, serta solidaritas antara lingkungan internal dan eksternal sesuai dengan harapan dan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini. Nah, berikut beberapa dokumentasi kegiatan Dies Natalis XVII Himbio FKIP UNTAN yang telah diabadikan.

Dokumentasi Lomba Internal dan Eksternal





Dokumentasi Closing Ceremony Dies Natalis XVII Himbio FKIP UNTAN






Malam Puncak Dies Natalis XVII Himbio FKIP UNTAN






Puncak kegiatan atau Closing Ceremony Dies Natalis XVII Himbio FKIP UNTAN dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2022 secara offline. Nah, kegiatan ini dihadiri oleh Panitia Dies Natalis XVII Himbio FKIP UNTAN, Pengurus Himbio, Mahasiswa Pendidikan Biologi, AMPIBI, perwakilan dari beberapa himpunan lainnya, serta peserta lomba. Dalam kegiatan ini panita menyuguhkan rangkaian kegiatan yang seru seperti pembagian beberapa hadiah bagi para pemenang, penampilan bakat dan minat mahasiswa Pendidikan Biologi, serta penampilan dari para pemenang lomba yang telah memeriahkan jalannya kegiatan Dies Natalis XVII Himbio FKIP UNTAN.

Tentunya dari kegiatan ini, banyak cerita suka maupun duka serta pengalaman dibalik terlaksananya Dies Natalis XVII Himbio FKIP UNTAN. Kami selaku pengurus Himbio mengucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman yang telah ikut berpartisipasi. Semoga kegiatan ini dapat mempererat hubungan kita semua!

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sekian untuk cerita kita hari ini. Sampai jumpa di Dies Natalis XVIII Himbio FKIP UNTAN!

HIMBIO! JAYA!

SEE YOU!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Ilmuan Biologi Muslim yang Dilupakan Sejarah

1.         Al Jahiz Al-Jahiz dilahirkan di Basra (Irak) pada tahun 781 Masehi. Ia adalah pencetus pertama teori evolusi. Sayang namanya tidak disebutkan dalam buku-buku pelajaran biologi di sekolah maupun di perguruan tinggi. Pelajar dan mahasiswa lebih mengenal nama Charles Darwin, ilmuwan yang hidup seribu tahun sepeninggal Al-Jahiz. Darwin yang hidup pada masa 1809-1882 itu dikenal melalui bukunya bertajuk On the Origin of Species (1859). Jika Darwin pernah menulis soal migrasi burung-burung di Kepulauan Galapagos, maka jauh sebelum itu Al-Jahiz juga pernah melakukannya. Al-Jahiz adalah ahli biologi pertama yang mencatat perubahan hidup burung melalui migrasi. Dia berpendapat, lingkungan dapat menentukan karakteristik fisik makhluk hidup. Asal muasal beragamnya warna kulit manusia, misalnya, terjadi sebagai akibat dari lingkungan tempat mereka tinggal. Al-Jahiz (781 M - 869 M) merupakan ahli biologi pertama yang mengungkapkan teori struggle for existence (berjuang untuk

BIOPERS : CYBER BULLYING

 Halo pembaca sekalian semoga selalu sehat dan bahagia yaa! Zaman sekarang, teknologi semakin canggih aja dan komunikasi juga semakin dipermudah. Tapi ternyata semakin kesini, orang-orang yang gak bijak dalam menggunakan teknologi tersebut malah menjadikan fasilitas yang disediakan seperti social media malah dijadikan lapak untuk menyebarkan hoax dan paling parahnya dijadikan sebagai tempat perundungan secara online atau yang biasa kita kenal sebagai cyber bullying . Untuk saling mengingatkan, dibawah ini akan ada bacaan mengenai cyber bullying nih, agar kami, kalian, dan kita semua dapat lebih bijak dalam berinteraksi di social media 💚 CYBER BULLYING Bullying yaitu dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan atau risak”   yang merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. P adahal pera

BioInfo : Entognatha, Heksapoda yang bukan serangga

Pada umumnya, mahasiswa akan menyatakan bahwa heksapoda itu adalah artropoda berkaki enam atau serangga, atau heksapoda sama dengan serangga. Jika dinyatakan bahwa serangga adalah heksapo da, maka hal ini benar. Namun, jika dibalik, yaitu bahwa heksapoda adalah serangga, maka pernyataan tersebut menjadi keliru. Nah, lalu bagaimana sebenarnya kedudukan heksapoda, serangga, dan artropoda berkaki enam? Di dalam filum Artropoda, Entognatha dimasukkan ke dalam klas tersendiri, sesuai namanya. Dan bersama dengan Klas Insecta (serangga), Entognatha adalah anggota subfilum Heksapoda (artropoda berkaki enam). Klas Entognatha mencakup tiga ordo, yaitu: 1.Protura 2.Diplura, dan 3.Collembola (ekor pegas) Kebanyakan hidup di dalam tanah, dan berperan sebagai pemakan bahan organik (detritivora). Oleh karena itu, keberadaan mereka di lingkungan sangat bermanfaat. Para ahli juga sering menggunakan keragaman kelompok heksapoda ini untuk menentukan kualitas kandungan bahan organik tanah, maupun seba