Langsung ke konten utama

Hari-hari Gamabasis :)


Tidak terasa sudah 3 bulan berlalu dari Gamabasis. Akan tetapi suasana kebersamaan baik peserta maupun panitia masih begitu lekat dalam ingatan.

Perjalanan Gamabasis 2015 dimulai dari kedatangan ke Padang Tikar, suatu pulau yang tenang dan asri. Mereka yang tak terbiasa dengan kesunyian pasti akan bertanya-tanya, apa yang bisa kami dapatkan?
Tapi cukup dengan diam beberapa saat mencoba mengerti, siapapun akan sadar bahwa kedatangan kami tidak hanya disambut oleh masyarakat yang sangat ramah, namun juga pemandangan yang indah. Melempar pandang sedikit di sudut lain dari pelabuhan, lautan tampak begitu rata, menandakan bahwa sudah masuknya tatapan kita ke samudera. Ya, tubuh kita terasa kecil, seorang yang paham kehidupan, pastilah patut bersyukur mendapat kesempatan mencicipi manisnya lanskap Tuhan. apalagi setelah melalui perjalanan panjang seharian di dalam kapal....



Peserta bertanya, dengan apakah mereka akan diangkut ke camp? Pandangan mata menyapu jalan setapak yang tidak besar. Bahkan kita ragu, apakah bis bisa lewat di sini? Ah, tidak jangankan bis, mobil pun patut dipertanyakan lalu lintasnya. Sedari tadi yang berlalu lalang hanya tossa (motor, dengan tubuh belakang menyerupai pick up), namun seruan pengarah massa melenyapkan naluri manja. Jalan? Luar biasa!
Untungnya perjalanan tidak memakan waktu lama. Kami pun dengan segera sampai di camp untuk meletakkan bawaan dan meletakkan bawaan.

Pukul 15.30 saatnya untuk pembukaan. Peserta maupun panitia langsung berbaris di lapangan kantor camat yang terletak tepat di samping kanan maupun depan camp. Membuat setiap orang yang lewat di jalan utama penasaran, anak-anak mana ini? Bendera himbio pun dibentangkan. Hai Padang Tikar, selamat menerima kami datang!


Setelah pembukaan dan mendapat sambutan yang amat baik dari camat batu ampar, kepala desa, dan aparat keamanan. Kami pun pulang ke camp masing-masing, mempersiapkan diri untuk beribadah dan makan.

Hari pertama pun berlalu dengan evaluasi dan istirahat :)

Ada apa ya besok? Silahkan lihat di postingan acara-acara gamabasis!

(dmp)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Ilmuan Biologi Muslim yang Dilupakan Sejarah

1.         Al Jahiz Al-Jahiz dilahirkan di Basra (Irak) pada tahun 781 Masehi. Ia adalah pencetus pertama teori evolusi. Sayang namanya tidak disebutkan dalam buku-buku pelajaran biologi di sekolah maupun di perguruan tinggi. Pelajar dan mahasiswa lebih mengenal nama Charles Darwin, ilmuwan yang hidup seribu tahun sepeninggal Al-Jahiz. Darwin yang hidup pada masa 1809-1882 itu dikenal melalui bukunya bertajuk On the Origin of Species (1859). Jika Darwin pernah menulis soal migrasi burung-burung di Kepulauan Galapagos, maka jauh sebelum itu Al-Jahiz juga pernah melakukannya. Al-Jahiz adalah ahli biologi pertama yang mencatat perubahan hidup burung melalui migrasi. Dia berpendapat, lingkungan dapat menentukan karakteristik fisik makhluk hidup. Asal muasal beragamnya warna kulit manusia, misalnya, terjadi sebagai akibat dari lingkungan tempat mereka tinggal. Al-Jahiz (781 M - 869 M) merupakan ahli biologi pertama yang mengungkapkan teori struggle for existence (berjuang untuk

BIOPERS : CYBER BULLYING

 Halo pembaca sekalian semoga selalu sehat dan bahagia yaa! Zaman sekarang, teknologi semakin canggih aja dan komunikasi juga semakin dipermudah. Tapi ternyata semakin kesini, orang-orang yang gak bijak dalam menggunakan teknologi tersebut malah menjadikan fasilitas yang disediakan seperti social media malah dijadikan lapak untuk menyebarkan hoax dan paling parahnya dijadikan sebagai tempat perundungan secara online atau yang biasa kita kenal sebagai cyber bullying . Untuk saling mengingatkan, dibawah ini akan ada bacaan mengenai cyber bullying nih, agar kami, kalian, dan kita semua dapat lebih bijak dalam berinteraksi di social media 💚 CYBER BULLYING Bullying yaitu dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan atau risak”   yang merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. P adahal pera

BioInfo : Entognatha, Heksapoda yang bukan serangga

Pada umumnya, mahasiswa akan menyatakan bahwa heksapoda itu adalah artropoda berkaki enam atau serangga, atau heksapoda sama dengan serangga. Jika dinyatakan bahwa serangga adalah heksapo da, maka hal ini benar. Namun, jika dibalik, yaitu bahwa heksapoda adalah serangga, maka pernyataan tersebut menjadi keliru. Nah, lalu bagaimana sebenarnya kedudukan heksapoda, serangga, dan artropoda berkaki enam? Di dalam filum Artropoda, Entognatha dimasukkan ke dalam klas tersendiri, sesuai namanya. Dan bersama dengan Klas Insecta (serangga), Entognatha adalah anggota subfilum Heksapoda (artropoda berkaki enam). Klas Entognatha mencakup tiga ordo, yaitu: 1.Protura 2.Diplura, dan 3.Collembola (ekor pegas) Kebanyakan hidup di dalam tanah, dan berperan sebagai pemakan bahan organik (detritivora). Oleh karena itu, keberadaan mereka di lingkungan sangat bermanfaat. Para ahli juga sering menggunakan keragaman kelompok heksapoda ini untuk menentukan kualitas kandungan bahan organik tanah, maupun seba