Langsung ke konten utama

Memberantas Demam Berdarah dengan Lebih Banyak Nyamuk Demam Berdarah, Mungkinkah?



Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Demam berdarah umumnya ditandai oleh demam tinggi mendadak, sakit kepala hebat, rasa sakit di belakang mata, otot dan sendi, hilangnya napsu makan, mual-mual dan ruam. Gejala pada anak-anak dapat berupa demam ringan yang disertai ruam.

Aedes aegypti ditemukan pertama kali oleh Linnaeus di Mesir pada tahun 1762. Nyamuk ini bersifat kosmopolita yang tersebar di daerah beriklim tropis dan subtropis. Nyamuk ditemukan di daerah sampai ketinggian 1000 m dari permukaan laut. Di Indonesia, Aedes aegypti pertama kali ditemukan di Makasar pada tahun 1860 dan diketahui sudah tersebar merata di seluruh Indonesia tahun 1954. Aedes aegypti termasuk serangga yang mengalami metamofosa sempurna, yaitu mulai dari telur, larva, pupa sampai dewasa. Aedes aegypti meletakkan telurnya pada air tenang dan lebih menyukai air yang bersih. Sekali bertelur nyamuk betina akan mengeluarkan 100-200 butir yang akan mengapung di atas permukaa air. Pada suhu 30 derajat Celsius, telur akan menetas setelah 1-3 hari dan pada suhu 16 derajat Celsius akan menetas dalam waktu 7 hari. Setelah menetas, akan berubah menjadi larva yang dapat dilihat jelas dengan mata karena mengantung di permukaan air. Setelah 9 – 10 hari pada fase larva, selanjutnya akan memasuki fase pupa selama 2 – 3 hari. Baru setelah itu menjadi nyamuk dewasa. Nyamuk betina usianya lebih panjang dibandingkan nyamuk jantan. Nyamuk betina bisa mencapai usia 1 bulan, sedangkan yang jantan hanya berusia satu minggu. Serangga ini aktif pada siang hari karena dipengaruhi oleh alat indera yang dimiliki. Dari beberapa kajian diketahui puncak aktifnya nyamuk ini sekitar pukul 08.00 sampai 13.00 dan antara pukul 15.00 sampai 17.00. Di luar waktu tersebut, Aedes aegypti memanfaatkan untuk berisitrahat.

Pemerintah Malaysia punya cara tersendiri untuk mengatasi demam berdarah di negaranya. Cara yang tergolong unik ini memanfaatkan ilmu rekayasa genetika. Sebagaimana dilansir oleh jurnal ilmiah Science tanggal 4 Februari 2011, Institut Riset Medis Malaysia bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi Oxitec dari Inggris merekayasa genetika dari sejumlah nyamuk demam berdarah lalu melepaskan nyamuk tersebut ke alam liar.


Bagaimana mungkin?

Para ilmuan memodifikasi gen dari nyamuk Aedes aegepty jantan sehingga mereka tidak dapat memberikan anak atau hanya memberikan satu keturunan namun dengan umur lebih pendek.. Ya, mereka dimandulkan. Dengan cara ini, begitu nyamuk-nyamuk transgenik tersebut kawin mungkin nyamuk-nyamuk betina akan kesal karena mereka tidak dapat bertelur. Hal ini diharapkan dapat memakan waktu hidup sang betina yang singkat dan pada gilirannya membuat pertumbuhan populasi nyamuk demam berdarah menjadi menurun atau bahkan dapat terhenti. Nyamuk yang tersisa, yang sudah tua, dapat dihabisi dengan cara konvensional atau bahkan dibiarkan saja dan mati karena tua.

Nyamuk jantan mandul ini tidak banyak dilepaskan oleh pemerintah Malaysia yaitu hanya 6 ribu ekor pada tanggal 21 desember 2010 kemarin di Bentong, Malaysia. Jika anda tidak tahu Bentong, wajar, ia adalah sebuah desa terpencil di pedalaman negara bagian Pahang. Tapi seekor pejantan Aedes aegepty dapat kawin dengan banyak betina dalam masa hidupnya. Lagipula, ini bukan yang pertama. Penelitian serupa pernah dilakukan pada tahun 2009 dan 2010 di Pulau Cayman Karibia dengan melepaskan 3 juta nyamuk demam berdarah.

Sementara itu, langkah pengendalian dengan memanfaatkan teknologi rekayasa genetika ini mengundang kecaman dari beberapa para ahli dan pengamat lingkungan asal Malaysia. Mereka khawatir eksperimen ini di masa mendatang memunculkan konsekuensi tidak terduga, misalnya populasi nyamuk hasil mutasi yang tidak terkendali. Kritik lainnya, jika spesies nyamuk tersebut hilang dari ekosistem, akan menimbulkan kekosongan pada stabilitas ekosistem, sehingga kemungkinan posisi nyamuk akan diisi oleh serangga lainnya. Jika hal ini terjadi maka akan turut muncul penyakit baru.

Referensi :

Situs web Pusat Perlindungan Kesehatan: www.chp.gov.hk
http://scim.ag/gm-mosquito
http://strenkali.org/


Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Ilmuan Biologi Muslim yang Dilupakan Sejarah

1.         Al Jahiz Al-Jahiz dilahirkan di Basra (Irak) pada tahun 781 Masehi. Ia adalah pencetus pertama teori evolusi. Sayang namanya tidak disebutkan dalam buku-buku pelajaran biologi di sekolah maupun di perguruan tinggi. Pelajar dan mahasiswa lebih mengenal nama Charles Darwin, ilmuwan yang hidup seribu tahun sepeninggal Al-Jahiz. Darwin yang hidup pada masa 1809-1882 itu dikenal melalui bukunya bertajuk On the Origin of Species (1859). Jika Darwin pernah menulis soal migrasi burung-burung di Kepulauan Galapagos, maka jauh sebelum itu Al-Jahiz juga pernah melakukannya. Al-Jahiz adalah ahli biologi pertama yang mencatat perubahan hidup burung melalui migrasi. Dia berpendapat, lingkungan dapat menentukan karakteristik fisik makhluk hidup. Asal muasal beragamnya warna kulit manusia, misalnya, terjadi sebagai akibat dari lingkungan tempat mereka tinggal. Al-Jahiz (781 M - 869 M) merupakan ahli biologi pertama yang mengungkapkan teori struggle for existence (berjuang untuk

BIOPERS : CYBER BULLYING

 Halo pembaca sekalian semoga selalu sehat dan bahagia yaa! Zaman sekarang, teknologi semakin canggih aja dan komunikasi juga semakin dipermudah. Tapi ternyata semakin kesini, orang-orang yang gak bijak dalam menggunakan teknologi tersebut malah menjadikan fasilitas yang disediakan seperti social media malah dijadikan lapak untuk menyebarkan hoax dan paling parahnya dijadikan sebagai tempat perundungan secara online atau yang biasa kita kenal sebagai cyber bullying . Untuk saling mengingatkan, dibawah ini akan ada bacaan mengenai cyber bullying nih, agar kami, kalian, dan kita semua dapat lebih bijak dalam berinteraksi di social media 💚 CYBER BULLYING Bullying yaitu dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan atau risak”   yang merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. P adahal pera

BioInfo : Entognatha, Heksapoda yang bukan serangga

Pada umumnya, mahasiswa akan menyatakan bahwa heksapoda itu adalah artropoda berkaki enam atau serangga, atau heksapoda sama dengan serangga. Jika dinyatakan bahwa serangga adalah heksapo da, maka hal ini benar. Namun, jika dibalik, yaitu bahwa heksapoda adalah serangga, maka pernyataan tersebut menjadi keliru. Nah, lalu bagaimana sebenarnya kedudukan heksapoda, serangga, dan artropoda berkaki enam? Di dalam filum Artropoda, Entognatha dimasukkan ke dalam klas tersendiri, sesuai namanya. Dan bersama dengan Klas Insecta (serangga), Entognatha adalah anggota subfilum Heksapoda (artropoda berkaki enam). Klas Entognatha mencakup tiga ordo, yaitu: 1.Protura 2.Diplura, dan 3.Collembola (ekor pegas) Kebanyakan hidup di dalam tanah, dan berperan sebagai pemakan bahan organik (detritivora). Oleh karena itu, keberadaan mereka di lingkungan sangat bermanfaat. Para ahli juga sering menggunakan keragaman kelompok heksapoda ini untuk menentukan kualitas kandungan bahan organik tanah, maupun seba